Bismillahirrohmanirrohiim. . .
Pertanyaan :
Ustadz, mohon bantuan apakah uraian tentang kata amin berikut adalah benar, jazakumulloh khoir sebelumnya
Kesalahan penulisan Aamiin Yang sering Terjadi,
Assalamu ’alaikum warahmatullah wabarakatuh. . .
Mungkin artikel ini tidaklah seberapa penting buat sebagian orang, tapi buat saya pribadi teramat sangatlah penting sekali (lengkap amat kalimatnya). Banyak saya temui diantara teman-teman ada yang menurut saya salah dalam penulisan Aamiin.
Ada yang menulis “Aamin“, “Amiin”, “Aamin” bahkan tidak jarang juga ada yg menulis “Amien”
Seperti kita ketahui Lafaz Aamiin diucapkan didalam dan diluar salat, diluar salat, Aamiin diucapkan oleh orang yang mendengar doa orang lain. Aamiin termasuk isim fiil Amr, yaitu isim yang mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur mengartikannya dengaa Allahummas istajib (ya Allah ijabahlah). Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti bahwa Aamiin adalah salah satu nama dari asma Allah Subhanahu wata ’alaa. Membaca Aamiin adalah dengan memanjangkan a (alif) dan memanjangkan min, apabila tidak demikian akan menimbulkan arti lain.
Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN” yaitu :
1. ”AMIN” (alif dan mim sama-sama pendek), artinya AMAN, TENTRAM
2. “AAMIN” (alif panjang & mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN
3.”AMIIN” (alif pendek & mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA
4.“AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang), artinya YA TUHAN, KABULKANLAN DOA KAMI
Terus Bagaimana dengan pengucapan/penulisan “Amien“ ???
Sebisa mungkin untuk yang satu ini (Amien) dihindari, karena ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme) setelah do’a ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra)
Marilah kita biasakanya menggunakan kaidah bahasa yang benar dan jangan pernah menyepelekan hal yang sebenarnya besar dianggap kecil.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh..
Dijawab oleh Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi Hafidzhahullah,
HINDARI PENULISAN